PACITAN,- Kanker paru-paru terbentuk di paru-paru dimana kanker ini merupakan salah satu yang umum terjadi di Indonesia. Bahkan secara global penyebab pertama kematian akibat kanker adalah pada pria dan yang kedua adalah wanita.
Jenis penyakit kanker paru-paru ini berdasarkan perkembangannya dibagi dua jenis
- Kanker paru-paru non-small cell
Kanker paru-paru jenis ini merupakan yang paling sering terjadi, yaitu sekitar 87 % dari seluruh kasus kanker paru-paru. Jenis ini memiliki tiga tipe utama, yaitu adenokarsinoma, kasinoma sel skuamosa dan large-cell carcinoma.
- Kanker paru-paru small cell
Kanker paru-paru jenis ini jarang terjadi. Berbeda dengan kanker paru-paru non-small cell, dimana kanker jenis ini dapat menyebar dengan cepat.
Bahkan dari penelitian ilmu kedokteran terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko kanker dan berhubungan dengan pola hidup.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Daru Mustiko Aji, Selasa (21/1/25) melalui pesan Whats App Massangernya menuliskan, “Yang dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru dan berhubungan dengan pola hidup seperti merokok, konsumsi alcohol, pengaruh lingkungan seperti paparan sinar ultraviolet, radiasi, polusi udara dan juga faktor keturunan.”
Selain itu, dirina melanjutkan bahwa untuk gejala kanker paru-paru ini antara lain batuk terus menerusm batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, merasa sangat lelah dan rasa sakit di sekujur tubuh. “Gejala ini sering kali tidak muncul pada stadium awal,” urainya.
Dirinya menghimbau kepada yang sudah terdiagnosa kanker paru-paru agar segera menjalani serangkaian pengobatan sesuai prinsip medis. Selain itu, disarankan untuk berolahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
Pencegahan kanker paru-paru dapat dilakukan dengan berhenti merokok atau menghindari asap rokok karena penyakit ini bisa terjadi pada orang yang bukan perokok dimana karena seringnya terpapar dari asap rokok orang lain (perokok pasif). *